Jumat, 07 Januari 2011

SISI LAIN ANAK JALANAN

SISI LAIN ANAK JALANAN
Anak jalanan ? Dua buah kata tersebut memang tidaklah asing lagi di telinga kita. Keberadaan mereka sering kita lihat di sepanjang jalan. Terutama di lampu merah. Kegiatan mereka beragam, ada yang mengamen , mengemis , dan ada pula yang memulung.

Sebetulnya ada hal yang ironis apabila kita melihat secara langsung. Rata-rata dari mereka itu masih di bawah umur. Ada yang kira-kira berumur 10 tahun adapun yang masih balita, tapi ada pula yang dewasa. Yang dewasa sepertinya berumur diatas 15 tahun.

Ada anak jalanan yang memang mereka tinggal di jalan sehari-harinya dan tidurpun di pinggiran jalan. Seperti contohnya Anak Punk. Anak Punk selalu identik dengan penampilannya yang semaunya mereka . Rambut merekapun beragam, beragam dalam arti potongan rambutnya semau mereka. Yang saya tahu mereka biasanya tidak pulang ke rumah. Padahal mereka memiliki keluarga. Namun kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga yang Broken Home. Maka dari itu mereka mencari kebahagiaan di luar. Mereka merasa lebih tenang berada di luar dengan teman-teman mereka dibandingkan harus bersama keluarga mereka. Sungguh ironis memang, namun itulah kehidupan.

Disamping itu, anak jalanan yang masih di bawah umur,kebanyakan dari mereka “beroperasi” di lampu merah. Entah itu mengamen dan mengemis. Dengan bermodalkan suara dan sebuah botol minuman yang diisikan pasir, merakapun “beraksi”. Mereka biasanya “beraksi” dari angkutan umum ke angkutan umum.
Dan sudah sering kita dengarkan dari berbagai media, diantara beberapa banyak anak jalanan yang ada, tidak sedikit dari mereka yang masih bersekolah . Biasanya mereka melakukan “kegiatan rutin” mereka itu setelah mereka pulang sekolah. Tujuan mereka hanyalah satu, yaitu untuk tetap bisa bertahan hidup.

Tetapi dengan umur meraka yang masih sangat muda, seharusnya mereka tidaklah patut seperti itu. Seperti kebanyakan anak di luar sana yang bermain , bersekolah dan bercengkrama dengan teman-temannya. Tapi mereka?
Mereka harus dibebankan dengan pekerjaan yang memang seharusnya tidak mererka kerjakan diusia mereka yang masih sangat muda. Namun apa mau dikata. Itu harus dikerjakan.

Namun di samping itu semua, sebetulnya mereka memiliki sisi lain yang mungkin patut kita tiru. Tiap hari mereka mampu melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari. Walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap BERSYUKUR dan tak mengenal kata PUTUS ASA untuk kembali berjuang pada hari-hari selanjutnya. Namun bagaimana dengan kita? Kita tidak tiap hari merasakan kekejaman dunia, hanya pada waktu tertentu saja namun lebih parahnya kita selalu gampang berputus asa bila mengalami kegagalan dan yang lebih parahnya lagi kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita punyai saat ini.

Pada intinya kita bisa mengambil pelajaran dari kehidupan sisi lain anak jalanan. Dan semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih bersyukur dan tidak mudah berputus asa.
Amin……



0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar