Curah hujan yang cukup tinggi di setiap musim penghujan
menyebabkan air hujan yang jatuh ke bumi khususnya di daerah DKI-Jakarta ini
sudah tidak bisa ditampung lagi. Daerah-daerah resapan air yang seharusnya
digunakan untuk menyerap air hujan yang jatuh, kini menjadi semakin minim saja.
Daerah yang harusnya dijadikan resapan air kini sudah "disulap" menjadi komplek
perumahan, apartemen, mall, dan gedung – gedung lainnya. Maka, kemana lagi si
air hujan tersebut harus mengalir, sedangkan wilayah resapannyapun sudah
menipis?
Seperti inilah penampakan daerah resapan air yang telat beralih fungsi sebagai wadah dibangunnya gedung-gedung yang menjulang tinggi :")
Selain itu, banyak sekali para penduduk yang membangun rumah mereka di sembarang tempat salah satunya di bantaran kali. Ini adalah gambaran bagaimana rumah-rumah dibangun di bantaran kali, khususnya Ciliwung.
Sudah berbagai cara dilakukan
para pemerintah untuk "mengusir" para pembuat rumah dibantaran kali tersebut,
namun kesadaran mereka sendiri itulah yang amat sangat kurang. Seharusnya
mereka sadar, apa yang mereka lakukan itu dapat merugikan diri mereka sendiri,
terlebih lagi merugikan orang banyak. Setiap datangnya musim penghujan, rumah
mereka itu pasti terendam banjir. Tetapi mereka tidak merasa jera, mereka tetap
saja bertahan di sana.
Di samping itu pula, sampah-sampah di bantaran kali Ciliwung tersebut amat sangat banyak. Mulai dari ranting-ranting pohon, sampah-sampah rumah tangga bahkan ada pula yang membuang kasur ke dalam kali tersebut.
Nah, mereka baru merasakan dampaknya ya sekarang ini. Rumah mereka terendam banjir. Dan bahkan ada pula rumah mereka yang terbawa arus air hingga rata dengan tanah.
Seperti inilah penampakan daerah resapan air yang telat beralih fungsi sebagai wadah dibangunnya gedung-gedung yang menjulang tinggi :")
Selain itu, banyak sekali para penduduk yang membangun rumah mereka di sembarang tempat salah satunya di bantaran kali. Ini adalah gambaran bagaimana rumah-rumah dibangun di bantaran kali, khususnya Ciliwung.
Di samping itu pula, sampah-sampah di bantaran kali Ciliwung tersebut amat sangat banyak. Mulai dari ranting-ranting pohon, sampah-sampah rumah tangga bahkan ada pula yang membuang kasur ke dalam kali tersebut.
Nah, mereka baru merasakan dampaknya ya sekarang ini. Rumah mereka terendam banjir. Dan bahkan ada pula rumah mereka yang terbawa arus air hingga rata dengan tanah.
Kurangnya kesadaran dari diri sendirilah yang menyebabkan kebanjiran itu sendiri. Andai kita sadar bahwa membangun rumah dibantaran kali dapat menyebabkan banjir, mungkin kita tidak akan melakukan hal yang demikian, seharusnya. Ya kita semua hanya bisa berdoa agar banjir serupa tidak terjadi lagi di tahun - tahun berikutnya. Aminnn :)
0 komentar:
Posting Komentar