Rabu, 9 Januari 2013 tepatnya sekitar pukul 09.00 WIB, situs
Kepresidenan RI (www.presidensby.info)
tidak bisa diakses. Hal ini disebabkan adanya hacker yang menyusup ke dalam
situs ini. Situs penyedia informasi dan berita terkait orang nomor satu di
Republik Indonesia ini sempat dihack oleh kelompok yang menamakan diri mereka jemberhacker team.
Pada saat hal itu terjaidi, background dari halaman situs
tersebut berubah menjadi warna hitam dengan tulisan Jember Hacker Team berwarna
hijau. Dan Nampak pula logo dari si hacker tersebut. Maka seperti inilah tampilan halaman situs Kepresidenan
RI setelah dihack oleh jemberhacker team.
Namun hal ini tidak
berlangsung lama, beberapa lama kemudian situs ini bisa kembali di akses.
Salah satu penggiat open source yang menjadi konsultan pembuatan situs kepresidenan RI tersebut ialah dosen saya sendiri yang bernama Bapak I Made Wiryana. Beliau mengatakan bahwa “Pelaku tidak secara langsung menyerang situs presiden.info . Melainkan menggempur Domain Name System (DNS) yang merujuk ke situs tersebut. Jadi, bisa dibilang penunjuk arah ke situsnya yang diserang. Kalau situsnya sendiri tidak ada masalah.”
Salah satu penggiat open source yang menjadi konsultan pembuatan situs kepresidenan RI tersebut ialah dosen saya sendiri yang bernama Bapak I Made Wiryana. Beliau mengatakan bahwa “Pelaku tidak secara langsung menyerang situs presiden.info . Melainkan menggempur Domain Name System (DNS) yang merujuk ke situs tersebut. Jadi, bisa dibilang penunjuk arah ke situsnya yang diserang. Kalau situsnya sendiri tidak ada masalah.”
Menurut praktisi keamanan internet dari vacsicom bernama
Alfons Tanujaya mengatakan bahwa “Domain .info termasuk salah satu situs yang
sulit di bobol”.
Pada intinya, keamanan amatlah sangat penting apabila kita
membuat sebuah website, terlebih lagi website Kepresidenan RI. Haruslah ekstra
ketat dalam menghalau para hacker kembali melakukan hal yang sama. Semoga kedepannya nanti website ini lebih aman lagi.
Sumber :
www.detik.com
www.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar