Kamis, 04 Oktober 2012


SOLUSI MENGATASI TAWURAN DIKALANGAN PELAJAR

Headline di berbagai media massa belakangan ini banyak memuat tentang tawuran dikalangan remaja. Tawuran kini marak terjadi dikalangan para remaja  khususnya para pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas ( SMA ) . Tawuran sudah tidak asing lagi ditelinga para penikmat berita. Di stasiun televisi manapun kini memuat tentang berita – berita tawuran dikalangan para pelajar. Belum lama belakangan ini SMA 70 dan SMA 6 Jakarta Selatan yang lokasi keduanya berdekatan ini menjadi sorotan seluruh media massa.  Tawuran antar pelajar di kedua SMA tersebut memang sudah menjadi “warisan” dari para senior mereka. SMA 70 memang terkenal dengan sekolah yang banyak peminatnya, karena kalau ingin masuk ke SMA tersebut pun harus memiliki nilai yang bagus pula. Tetapi dibalik itu semua diantara siswa - siswanya yang lain banyak sekali yang memiliki mental sangat “bobrok”, ya seperti tawuran itu tadi.

Kedua sekolah ini memang sudah lama tidak akur . Jadi dari tahun ke tahun selalu saja ada yang tawuran. SMA 70 ternyata mempunyai “ dendam kesumat ” dengan SMA 6. Hal ini sudah menjadi turun temurun. Kisah tawuran yang terjadi belakangan ini di daerah Jakarta Selatan tersebut antara SMA 70 dan SMA 6, menewaskan seorang pelajar dari SMA 6 Jakarta Selatan bernama Alawy Yusianto Putra pada senin 24 September lalu di daerah Bulungan tak jauh dari Blok M Plaza. Alawy tewas dibacok oleh siswa SMA 70 bernama Doyok alias Fitrah Ramadhani. Alawy tewas terkena bacokan di bagian dadanya. Kini kasus ini sedang dan masih ditangani oleh polisi.

Itu hanyalah segelintir dari kisah tawuran antar pelajar di negeri ini. Masih banyak sekali kisah – kisah tawuran antar pelajar yang demikian. Tak hanya di tingkat Sekolah Menengah Atas ( SMA ) saja yang terjadi hal ini, di tingkat Sekolah Menengah Pertama ( SMP )  pun kerap terjadi tawuran ini. Ironis memang.

Sebenarnya banyak sekali factor yang melatarbelakangi kejadian ini baik secara internal maupun eksternal. Internal misalnya, di dalam keluarganya mungkin cara orang tua mendidik si anak kurang maksimal. Bisa disebabkan karena si anak memang tipe orang yang sulit diberi tahu dan susah diatur atau memang bisa disebabkan karena sang orang tua mereka memang cuek. Peranan didikan orang tua sangatlah penting melihat diusia remaja yang ingin menginjak 17 tahun memang memiliki karakteristik sifat yang emosionalnya masih labil ( berubah - ubah ). Diusia mereka yang masih muda dan beranjak dewasa ini memang masih meraba-raba , meraba-raba dalam arti masih ingin mencari jati diri mereka yang sebenarnya itu seperti apa. Tidaklah heran apabila mereka  mudah dihasut dan dipengaruhi banyak orang. Itu yang pertama. Yang kedua ialah faktor secara eksternal. Maksudnya eksternal disini ialah lingkungan dimana mereka bergaul. Ini juga menjadi factor yang sangat penting. Lingkungan tempat mereka bergaul juga menjadi sarana bagaimana mereka bisa melancarkan aksi tawuran mereka. Dari teman – ke teman misalnya. Memang tidak ada salahnya kita berteman dengan siapa saja. Tetapi harus dilihat – lihat dulu teman yang bagaimana yang seharusnya menjadi teman sehari – hari kita. Jangan sampai kita salah bergaul dan memilih teman. Carilah teman – teman yang selalu berbuat positif terhadap segala bentuk apapun baik dalam berteman maupun bergaul.

Dari semua kejadian itu, haruslah ada solusi yang jitu agar para pelajar tidak anarkis lagi dan tetap berjalan di arus yang sebenarnya sebagai seorang pelajar. Sebenarnya banyak sekali solusi yang dapat kita terapkan untuk menanggulangi adanya tawuran ini kembali. Banyak lapisan – lapisan yang dapat membantu mengurangi tindak tawuran ini. Dimulai dari keluarga, sekolah, dan pemerintah.

Pertama dari lapisan keluarga, orang tualah yang harus berperan mengatasi sifat dan tingkah laku anak – anak ini. Orang tua harus memberikan perhatian dan kasih sayang yang ekstra kepada buah hatinya. Jangan terlalu memanjakannya dan juga jangan terlalu menekannya. Orang tua pun harus menyuruh buah hatinya tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan rohaninya juga, bukan hanya sekedar jasmani. Berikanlah tausiah – tausiah kecil kepada buah hatinya tersebut apa yang ditimbulkan apabila si anak tawuran, ruginya apa, dan lain sebagainya. Disamping  itu mengikuti pengajian pun bisa menjadi solusi. Orang tua harusnya menyarankan kepada para buah hati mereka untuk mengikuti pengajian – pengajian agar akhlak merekapun menjadi lebih baik bahkan menyarannya untuk bersekolah di pesantren agar lebih aman terkendali.

Kedua dari lapisan sekolah, sekolah seharusnya lebih banyak lagi memberikan jam pada kurikulum khususnya pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama, dan dapat pula dengan mewajibkan para siswanya untuk mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut. Dan tak lupa diberikan pengarahan tentang bahaya dari tawuran  dan memperketat tata tertib yang ada. Jikalau siswanya ada yang terlibat dalam aksi tawuran harus cepat - cepat diatasi. Dengan hal itu, saya yakin para pelajarpun akan malas untuk ikut tawuran karena akhlak mereka yang tadinya sudah “ bobrok ” akan menjadi lebih baik.

 Ketiga ialah lapisan pemerintah. Pemerintahpun harus turun tangan menangani kakus tawuran yang kerap terjadi. Pemerintah harus meluncurkan peraturan untuk mencegah adanya tawuran kembali. Seperti yang saya kutip di sebuah situs di internet, “ Kalangan DPRD Kabupaten Purwakarta mewacanakan pembuatan Peraturan Daerah ( Perda ) tentang pencegahan tawuran seiring dengan maraknya aksi tawuran pelajar di berbagai daerah di Purwakarta. Pembuatan Perda dinilai penting untuk mengatasi aksi kenakalan remaja yang kini sudah menjurus kepada tindakan kriminal tersebut. “ Dikutip dari situs yang sama, “ Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Purwakarta bernama Dian Kencana, mengaku akan mendesak Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk mengalokasikan anggaran APBD khusus untuk penanganan tawuran. Dengan demikian, dia berharap agar aksi tawurab setidaknya dapat diminimalisasi dengan keterlibatan dari semua pihak ( guru, orang tua, kepolisian hingga tokoh agama ).” Jangan hanya satu daerah saja yang harus melakukan tindakan seperti ini, daerah – daerah lain pun harus mengikuti agar tawuran benar – benar bisa teratasi secara keseluruhan.

Dari beberapa kejadian dan pernyataan di atas, kita dapat mengambil sebuah hikmah . Bahwa kita berteman haruslah mencari yang bener – benar membawa kita ke hal yang positif. Jangan bergaul dengan orang yang sembarangan yang nantinya akan membawa kita ke dalam jurang kesesatan. Manfaatkanlah masa muda kita dengan baik, melakukan hal – hal yang bersifat positif seperti berprestasi dalam bidang apapun yang nantinya akan membuat harum negeri kita yang tercinta ini, Indonesia. Semoga akhlak para pelajar di masa kini akan menjadi lebih baik lagi , amin J


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar