SOLUSI
MENGATASI TAWURAN DIKALANGAN PELAJAR
Headline di berbagai media massa
belakangan ini banyak memuat tentang tawuran dikalangan remaja. Tawuran kini
marak terjadi dikalangan para remaja
khususnya para pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas ( SMA ) .
Tawuran sudah tidak asing lagi ditelinga para penikmat berita. Di stasiun
televisi manapun kini memuat tentang berita – berita tawuran dikalangan para
pelajar. Belum lama belakangan ini SMA 70 dan SMA 6 Jakarta Selatan yang lokasi
keduanya berdekatan ini menjadi sorotan seluruh media massa. Tawuran antar pelajar di kedua SMA tersebut
memang sudah menjadi “warisan” dari para senior mereka. SMA 70 memang terkenal
dengan sekolah yang banyak peminatnya, karena kalau ingin masuk ke SMA tersebut
pun harus memiliki nilai yang bagus pula. Tetapi dibalik itu semua diantara siswa
- siswanya yang lain banyak sekali yang memiliki mental sangat “bobrok”, ya
seperti tawuran itu tadi.
Kedua sekolah ini memang sudah
lama tidak akur . Jadi dari tahun ke tahun selalu saja ada yang tawuran. SMA 70
ternyata mempunyai “ dendam kesumat ” dengan SMA 6. Hal ini sudah menjadi turun
temurun. Kisah tawuran yang terjadi belakangan ini di daerah Jakarta Selatan
tersebut antara SMA 70 dan SMA 6, menewaskan seorang pelajar dari SMA 6 Jakarta
Selatan bernama Alawy Yusianto Putra pada senin 24 September lalu di daerah
Bulungan tak jauh dari Blok M Plaza. Alawy tewas dibacok oleh siswa SMA 70
bernama Doyok alias Fitrah Ramadhani. Alawy tewas terkena bacokan di bagian
dadanya. Kini kasus ini sedang dan masih ditangani oleh polisi.
Itu hanyalah segelintir dari
kisah tawuran antar pelajar di negeri ini. Masih banyak sekali kisah – kisah
tawuran antar pelajar yang demikian. Tak hanya di tingkat Sekolah Menengah Atas
( SMA ) saja yang terjadi hal ini, di tingkat Sekolah Menengah Pertama ( SMP
) pun kerap terjadi tawuran ini. Ironis
memang.
Sebenarnya banyak sekali factor yang
melatarbelakangi kejadian ini baik secara internal maupun eksternal. Internal misalnya,
di dalam keluarganya mungkin cara orang tua mendidik si anak kurang maksimal.
Bisa disebabkan karena si anak memang tipe orang yang sulit diberi tahu dan
susah diatur atau memang bisa disebabkan karena sang orang tua mereka memang cuek.
Peranan didikan orang tua sangatlah penting melihat diusia remaja yang ingin
menginjak 17 tahun memang memiliki karakteristik sifat yang emosionalnya masih labil
( berubah - ubah ). Diusia mereka yang masih muda dan beranjak dewasa ini
memang masih meraba-raba , meraba-raba dalam arti masih ingin mencari jati diri
mereka yang sebenarnya itu seperti apa. Tidaklah heran apabila mereka mudah dihasut dan dipengaruhi banyak orang. Itu
yang pertama. Yang kedua ialah faktor secara eksternal. Maksudnya eksternal
disini ialah lingkungan dimana mereka bergaul. Ini juga menjadi factor yang
sangat penting. Lingkungan tempat mereka bergaul juga menjadi sarana bagaimana
mereka bisa melancarkan aksi tawuran mereka. Dari teman – ke teman misalnya.
Memang tidak ada salahnya kita berteman dengan siapa saja. Tetapi harus dilihat
– lihat dulu teman yang bagaimana yang seharusnya menjadi teman sehari – hari kita.
Jangan sampai kita salah bergaul dan memilih teman. Carilah teman – teman yang
selalu berbuat positif terhadap segala bentuk apapun baik dalam berteman maupun
bergaul.
Dari semua kejadian itu, haruslah
ada solusi yang jitu agar para pelajar tidak anarkis lagi dan tetap berjalan di
arus yang sebenarnya sebagai seorang pelajar. Sebenarnya banyak sekali solusi
yang dapat kita terapkan untuk menanggulangi adanya tawuran ini kembali. Banyak
lapisan – lapisan yang dapat membantu mengurangi tindak tawuran ini. Dimulai
dari keluarga, sekolah, dan pemerintah.
Pertama dari lapisan keluarga,
orang tualah yang harus berperan mengatasi sifat dan tingkah laku anak – anak ini.
Orang tua harus memberikan perhatian dan kasih sayang yang ekstra kepada buah
hatinya. Jangan terlalu memanjakannya dan juga jangan terlalu menekannya. Orang
tua pun harus menyuruh buah hatinya tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan
rohaninya juga, bukan hanya sekedar jasmani. Berikanlah tausiah – tausiah kecil
kepada buah hatinya tersebut apa yang ditimbulkan apabila si anak tawuran,
ruginya apa, dan lain sebagainya. Disamping
itu mengikuti pengajian pun bisa menjadi solusi. Orang tua harusnya
menyarankan kepada para buah hati mereka untuk mengikuti pengajian – pengajian agar
akhlak merekapun menjadi lebih baik bahkan menyarannya untuk bersekolah di pesantren
agar lebih aman terkendali.
Kedua dari lapisan sekolah, sekolah seharusnya
lebih banyak lagi memberikan jam pada kurikulum khususnya pada pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama, dan dapat pula dengan
mewajibkan para siswanya untuk mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah
tersebut. Dan tak lupa diberikan pengarahan tentang bahaya dari tawuran dan memperketat tata tertib yang ada. Jikalau
siswanya ada yang terlibat dalam aksi tawuran harus cepat - cepat diatasi. Dengan
hal itu, saya yakin para pelajarpun akan malas untuk ikut tawuran karena akhlak
mereka yang tadinya sudah “ bobrok ” akan menjadi lebih baik.
Ketiga ialah lapisan pemerintah. Pemerintahpun
harus turun tangan menangani kakus tawuran yang kerap terjadi. Pemerintah harus
meluncurkan peraturan untuk mencegah adanya tawuran kembali. Seperti yang saya
kutip di sebuah situs di internet, “ Kalangan DPRD Kabupaten Purwakarta mewacanakan
pembuatan Peraturan Daerah ( Perda ) tentang pencegahan tawuran seiring dengan
maraknya aksi tawuran pelajar di berbagai daerah di Purwakarta. Pembuatan Perda
dinilai penting untuk mengatasi aksi kenakalan remaja yang kini sudah menjurus
kepada tindakan kriminal tersebut. “ Dikutip dari situs yang sama, “ Ketua
Komisi IV DPRD Kabupaten Purwakarta bernama Dian Kencana, mengaku akan mendesak
Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk mengalokasikan anggaran APBD khusus untuk
penanganan tawuran. Dengan demikian, dia berharap agar aksi tawurab setidaknya
dapat diminimalisasi dengan keterlibatan dari semua pihak ( guru, orang tua,
kepolisian hingga tokoh agama ).” Jangan hanya satu daerah saja yang harus
melakukan tindakan seperti ini, daerah – daerah lain pun harus mengikuti agar
tawuran benar – benar bisa teratasi secara keseluruhan.
Dari beberapa kejadian dan
pernyataan di atas, kita dapat mengambil sebuah hikmah . Bahwa kita berteman
haruslah mencari yang bener – benar membawa kita ke hal yang positif. Jangan
bergaul dengan orang yang sembarangan yang nantinya akan membawa kita ke dalam
jurang kesesatan. Manfaatkanlah masa muda kita dengan baik, melakukan hal – hal
yang bersifat positif seperti berprestasi dalam bidang apapun yang nantinya
akan membuat harum negeri kita yang tercinta ini, Indonesia. Semoga akhlak para
pelajar di masa kini akan menjadi lebih baik lagi , amin J
0 komentar:
Posting Komentar