Augmented Reality Technology itu apa ya ?
Augmented Reality atau yang sering di sebut AR adalah teknologi
yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensu ke dalam sebuah
lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda - benda maya tersebut
dalam waktu nyata.
Jadi, secara garis besar AR
merupakan suatu penggabungan antara sesuatu dari dunia nyata dengan sesuatu
yang bersifat maya.
Bidang-bidang yang
pernah menerapkan teknologi augmented reality adalah:
- Kedokteran
(Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran,
seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus,
dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan augmented reality pada
visualisasi penelitian mereka.
- Hiburan
(Entertainment): Dunia hiburan membutuhkan augmented reality sebagai
penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai
contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia
berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan teknologi
augmented reality, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar
animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut,
masuk ke dalam animasi tersebut.
- Latihan
Militer (Military Training): Militer telah menerapkan augmented reality
pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan augmented
reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk
kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang
sesungguhnya.
- Engineering
Design: Seorang engineering design membutuhkan augmented reality untuk
menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan
augmented reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail
tentang desain mereka.
- Robotics
dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot,
mengunnakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu.
Jadi, penerapan augmented reality dibutuhkan di dunia robot.
- Consumer
Design: Virtual reality telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai
contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan
informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui
secara jelas, produk yang ditawarkan.
Tujuan AR
Tujuan utama dari sistem Augmented
Reality akan berwujud sebagai sebuah kacamata atau proyektor retina yang akan
menyediakan tampilan informasi yang relevan, dipetakan ke lingkungan sekitarnya
secara realtime. Misalnya, saat melihat sebuah restoran dengan kacamata
Augmented Reality, maka satu panggilan otomatis langsung ke database review
atau menu dari website restoran tersebut. Seorang ilmuwan yang bekerja pada
perusahaan farmasi bisa menggunakan kacamata untuk menampilkan model 3D dari
berbagai molekul dan menggunakannya untuk memvisualisasikan obat yang lebih baik.
Anak mungkin menggunakan jaringan yang terhubung kacamata AR untuk bermain
video game kehidupan nyata yang memungkinkan menembakkan “laser” dari tangan
mereka, meski kemungkinan agak terbatas.
Augmented Reality bergantung pada
kemajuan teknologi miniaturisasi dan komputasi bergerak (mobile computing).
Saat ini, teknologi sistem proyeksi yang efektif dan komputer kecil dan cepat
masih kurang matang untuk benar-benar dapat membuat antarmuka Augmented Reality
yang afektif, walaupun kita sudah semakin dekat pada kesempurnaan dengan riset
yang dilakukan terus menerus oleh para ahli. Purwarupa telah banyak dibuat
selama beberapa dekade, tetapi produk utama yang benar-benar layak belum ada.
Salah satu teknologi yang menjanjikan adalah proyeksi retina, sehingga kacamata
tidak digunakan lagi. Sistem proyeksi retina komersial sebenarnya sudah ada,
namun resolusi dan palet warnanya masih sangat rendah. Augmented Reality saat
ini sebenarnya sudah ada dalam bentuk yang belum sempurna. Misalnya, komentator
olahraga sering menggunakan pena cahaya untuk “menggambar” di lapangan sepak
bola untuk memberikan bantuan visual untuk rekan komentatornya. Contoh lain
yaitu gambar iklan yang sering tampil dilapangan bulutangkis ketika ditayangkan
di TV, seakan gambar iklan ini melekat pada lapangan. Gambar iklan sponsor ini
terus berganti-ganti selama pertandingan. Ini menunjukkan bukti dari konsep AR
meski masih terbatas.
Tools untuk mengembangkan AR
AR (Augmented Reality) menjadi salah
satu trend tekhnologi tahun 2010, dan diperkirakan trend ini tidak akan turun
dalam waktu dekat. Ada beberapa hal yang menyebabkan AR menjadi begitu booming,
salah satunya adalah karena semakin banyak dan mudahnya mendapatkan tools-tools
yang diperlukan untuk mengembangkan AR.
Salah satu tools yang menyebabkan AR begitu booming saat ini
adalah FLARToolkit. FLARToolKit adalah library untuk membangun aplikasi AR pada
Adobe Flash Platform. Library ini free dan open source, siapapun boleh
menggunakannya secara gratis untuk kepentingan non-komersil. Hal inilah yang
akhirnya menyebabkan banyak orang menggunakannya untuk membuat berbagai
aplikasi AR yang tersebar di internet saat ini.
Pada beberapa artikel
sebelumnya saya pernah membahas bahwa AR dapat berjalan pada beberapa media
(handphone, desktop, dsb), selain itu juga AR memiliki beberapa object yang
bisa menjadi acuannya (marker, texture, GPS, dsb). FLARToolKit adalah library
yang dapat kita gunakan untuk membuat AR pada desktop dengan object acuan
marker.
Sumber :
http://belajar-ar.blogspot.com/2010/05/sejarah-augmented-reality_28.html
http://pemrogramanweb.com/technology/artikel-augmented-reality-teknologi-generasi-masa-depan/
http://blog.rizalakbar.com/?p=69
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/augmented-reality-4/
0 komentar:
Posting Komentar