KELANGKAAN BBM BERSUBSIDI
Kelangkaan
BBM bersubsidi di Indonesia sudah menjadi “makanan” headline para media cetak.
Lagi lagi dan lagi, BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan untuk para
kalangan menengah ke bawah agar dapat menekan biaya bahan bakar untuk mereka,
kini terbalik. Para kalangan menengah ke ataslah yang banyak menyambangi konter
premium. Mereka beralasan premium atau bbm bersubsidi jauh lebih murah
dibandingkan harga pertamax yang jatuhnya hampir dua kali lipatnya. Memang
betul, tetapi bbm yang bersubsidi itu disalurkan untuk kalangan yang
membutuhkan saja. Bahkan sudah ada spanduk di SPBU yang bertuliskan :
“ PREMIUM ADALAH BBM BERSUBSIDI HANYA
UNTUK GOLONGAN TIDAK MAMPU“
Di
samping itu ada lagi mobil - mobil
berplat merah yang juga menyambangi konter premium. Mobil berplat merah itu
bukan lain ialah mobil dinas para pegawai Negara. Sebetulnya mereka juga sudah
mendapatkan jatah dari Negara berupa tunjangan – tunjangan yang dapat mereka
gunakan untuk mengisi bahan bakar nonsubsidi. Tetapi kenyataannya hak para
penduduk menengah ke bawah malah diambil alih oleh mobil – mobil berplat merah
tersebut. Malu seharusnya…………..
Lain lagi
dengan mobil – mobil mewah yang juga bertengger di SPBU khususnya konter bagian
premium. Malu ya seharusnya, mobil bermerk kok bertenggernya di konter premium.
Tapi ya itulah realitanya.
Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui mengapa BBM bersubsidi
sekarang itu jadi langka. Itulah yang terjadi sebenarnya. Di SPBU banyak sekali
bertuliskan “ MAAF PREIUM HABIS”. Ya itulah dampak dari salah sasaran pembagian
BBM bersubsidi tersebut.
Seharusnya
pemerintah lebih tegas lagi dalam mengatasi kesalah sasaran BBM bersubsidi
tersebut. Haruslah ada sanksi khusus untuk mereka yang sebenarnya mampu tetapi
malah menggunakan BBM bersubsidi agar mereka jera atas perbuatan yang kurang
terpuji tersebut yang nantinya juga dapat merugikan Negara kita juga. Semoga
mereka yang mampupun sadar atas perbuatan mereka. Amin J
0 komentar:
Posting Komentar