Selasa, 16 Juli 2013

PHP (Hypertext Preprocessing)

        
            PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis. Data yang dikirim oleh pengunjung website atau computer client akan diolah dan disimpan pada database web server dan dapat ditampilkan kembali apabila diakses. Untuk menjalankan kode-kode program PHP ini, file harus di-upload (proses pertansferan data atau file dari computer client ke dalam webserver).

Tata Cara Penulisan PHP
            Penulisan Kode-kode bahasa pemrograman PHP menyatu dengan tag-tag HTML dalam suatu file. Terdapat 4 cara menuliskan script PHP, antara lain :
  1. <?...................?>
            Kode PHP diletakan diantara tanda <? dan ?>.
2.   <?php.............?>
      Kode PHP diletakan diantara tanda <?php dan ?>.
3.   <script language=”PHP”>……………..</script>
Model JavaScript yaitu kode php diawali dengan tag <script language=”PHP”> dan diakhiri dengan </script>.
4.   <%................%>
Model ASP yang berfungsi bila server diatur terlebih dahulu sehingga model PHP mengenalinya. Penulisan kode php diawali dengan <% dan diakhiri dengan %>.

            Dalam penulisan script PHP, dibedakan menjadi dua macam penulisan script PHP, yaitu :
1.                  Embedded Script
            Kode program PHP menyatu dengan tag-tag HTML dalam suatu file atau disisipi kode-kode PHP ke dalam HTML. Kode PHP diawali dengan tag <? atau <?php dan ditutup dengan tag ?>. File yang berisi tag HTML dan kode PHP ini diberi ekstensi *.php. Berdasarkan ekstensi ini, pada saat file diakses, server akan mengenali file ini adalah file PHP. Server akan menerjemahkan kode PHP menjadi tag-tag HTML pada browser client.

2.                  Non Embedded Script
            Script PHP pada cara ini digunakan sebagai murni pembuatan program dengan PHP, tag HTML yang dihasilkan untuk membuat dokumen merupakan bagian dari script PHP.

 Tipe Data PHP
            Program PHP membagi tipe data menjadi 5 jenis yaitu Integer, Floating Point, String, Array dan Object. Tipe data yang digunakan program PHP otomatis akan ditentukan oleh PHP, tanpa harus dideklarasikan terlebih dahulu.
1. Tipe Data Integer
            Tipe data ini berisi data semua bilangan bulat yang besarnya range sama dengan data pada bahasa C yaitu antara 2,147,483,648 sampai +2, 2,147,483,647 pada platform 32 bit. Apabila data diluar kisaran tersebut maka PHP akan secara otomatis akan mengkonversikan data tersebut dari tipe Integer menjadi tipe Floating Point.
2. Tipe Data Floating Point
            Tipe data yang berisikan bilangan pecahan atau bilangan desimal. Kisaran data floating antara 1.7E-308 sampai 1.7E+308. Bentuk dari data ini adalah decimal ataupun dalam bentuk pangkat.
3. Tipe Data String
            Tipe data String dinyatakan dengan tanda kutip tunggal (' ') atau menggunakan tanda kutip ganda (“ “).
4. Tipe Data Array
            Tipe data Array disebut juga data bertingkat. Maksudnya adalah data yang mengandung beberapa data didalamnya dan berindex berdasarkan data numeric atau string. Didalam data Array ini juga dapat mengandung data jenis Array. Data array yang ada di dalam Array ini memperbolehkan tipe data yang berbeda-beda.
5. Tipe Data Object
            Tipe data ini merupakan pengembangan yang dilakukan PHP untuk mendukung pemrograman beroriantasi object. Tipe data object adalah tipe data yang didalamnya mempunyai data dan method. Data yang dimiliki oleh suatu object dikenal dengan nama atribut dan method umumnya berupa sebuah fungsi. Data object disini didefinisikan dengan membuat definisi kelas terlebih dahulu. Suatu variabel yang bertipe object dideklarasikan dengan menggunakan perintah new diikuti nama object (berupa nama kelas object).

Variabel dalam PHP            
            Variabel digunakan untuk menyimpan data sementara, baik jenis String, Integer maupun Array. Terdapat aturan penulisan nama variable di PHP, yaitu
  1. Variabel diawali $ diikuti nama variabel yang diinginkan.
  2. Penamaan variabel bersifat case sensitive (membedakan huruf besar dan kecil).
  3. Hanya ada tiga jenis karakter yang dapat digunakan untuk nama variabel, yaitu huruf, angka, dan garis bawah serta tidak diperbolehkan terdapat spasi.
  4. Nama variabel dapat berupa huruf, angka maupun garis bawah (_) yang diikuti huruf atau angka.
  5. Penulisan variabel pada karakter awal yaitu angka tidak dibenarkan.


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar